5. Como é que pode ser um caso de
intoxicação alimentar? Tentar associar-se um estudo de caso sobre os perigos da
comida em latas!
resposta:
ou seja, a ocorrência de
contaminação cruzada de ambiente sujo de comida que foi cozinhado, directa ou
indirectamente através de um intermediário, como a descoberta do ser humano e
hewan.sering Staphylococcus aureus bactérias nos alimentos que causam
intoxicação em uma notável quantidade apabilah mais de 106 células por grama de
produção de enterotoxina. E, recentemente, muitos casos de intoxicação
alimentar na Indonésia, que tem como base os alimentos embalados ou enlatados
alimentos enlatados produto alimentar danos para assistir, podem ser agrupadas
da seguinte forma:
superfície plana Sour, estanho
permanece plana, mas os produtos foram perfuração odor azedo. Isto é devido à
actividade de esporos bacterianos resistentes ao calor não são indestrutível
durante o processo de esterilização.
aleta, a superfície de estanho
aspecto plano, mas, quando é pressionada uma extremidade de estanho, a outra
extremidade será convexa.
Springer, uma extremidade tem
um latas convexas permanentemente, enquanto a outra extremidade tem convexa. Se
for pressionado para ser convexa na direcção oposta.
inchamento macio, ambas as
extremidades das latas tinham um convexo, mas não tão dura que pode ser pressionada
ligeiramente na.
duro do inchamento, ambas as
extremidades da superfície de estanho é convexa e tão duro que não possa ser
pressionada para dentro do polegar.
Terjemahan
yaitu terjadinya kontaminasi silang dari lingkungan yang
kotor ke pangan yang sudah dimasak baik secara lansung maupun tidak melalui
perantara seperti manusia dan hewan.sering ditemukannya bakteri penghasil
enterotoksin Staphylococcus aureus dalam pangan yang menjadi penyebab keracunan
dalam jumlah yang nyata apabilah lebih dari 106 sel per gramnya. Dan baru- baru ini banyak kasus keracunan
pangan di Indonesia yang bersumber dari makanan dalam kemasan atau makanan
kaleng Kerusakan produk makanan kaleng yang perlu diwaspadai, dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
Flat Sour, permukaan kaleng tetap datar tapi produknya
sudah bau asam yang menusuk. Ini disebabkan aktivitas spora bakteri tahan panas
yang tidak terhancurkan selama proses sterilisasi.
Flipper, permukaan kaleng kelihatan datar, namun bila salah
satu ujung kaleng ditekan, ujung lainnya akan cembung.
Springer, salah satu ujung kaleng sudah cembung secara
permanen, sedang ujung yang lain sudah cembung. Jika ditekan akan cembung ke
arah berlawanan.
Soft Swell, kedua ujung kaleng sudah cembung, namun belum
begitu keras sehingga masih bisa ditekan sedikit ke dalam.
Hard Swell, kedua ujung permukaan kaleng cembung dan begitu
keras sehingga tidak bisa ditekan ke dalam oleh ibu jari.
0 komentar:
Posting Komentar