14.1 pamahaman kebijakan monoter
Diposting oleh
Unknown
on Senin, 22 Juni 2015
Label:
pengantar ekonomi
/
Comments: (0)
1. apa yang dimaksud kebijakan monoter ?
Jawab :
Kenijakan monoter adalah upaya mengendalikan atau
mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan (yang lebih baik) dengan mengatur jumlah uang
yang beredar.
2. instrument apa saja yang digunakan untuk mengatur jumlah
uang beredar.
Jawab :
Operasi pasar terbuka
Fasilitas diskonto
Rasio cadangan wajib imbauan moral
13.1 inflansi
Diposting oleh
Unknown
Label:
pengantar ekonomi
/
Comments: (0)
1. apa yang dimaksud dengan demand –pull inflation
Jawab :
Inflasi tekanan permintaan (demand –pull inflation) adalah
inflasi yang terjadi karena dominannya tekanan permintaan agregat. gambar digramnya
2. apa yang dimaksud dengan stagflasi ?
Jawab :
Menerangkan kombinasi dari dua keadaan buruk, yaitu stagnasi
dan inflasi. Stagnasi adalah kondisi dimana tingkat pertumbuhan ekonomi sekitar
nol persen per tahun. Jumlah output yang tidak bertambah sayangnya juga
disertai oleh infllasi. Gambar diagram :
11.1 uang
Diposting oleh
Unknown
Label:
pengantar ekonomi
/
Comments: (0)
1. apa yang dimaksud uang dan sebutkan bentuk-bentuk uang ?
Jawab :
Uang adalah sesuatu yang di peraya masyarakat sebagai alat
pembayaran atau transaksi. Karena itu uang dapat berbentuk apa saja tetapi
tidak berarti segala sesuatu adalah uang. Bentuk uang di bagi menjadi 3 yaitu
Uang fiat (fiat money atau token money)
Uang komoditas (commodity money)
Uang hampir likuid sempurna (near money)
2. apa fungsi uang ?
Jawab :
Sebagai satuan hitung
Alat transaksi
Penyimpan nilai
Standar pembayaran di masa mendatang.
10.3 nilai waktu uang
Diposting oleh
Unknown
on Sabtu, 20 Juni 2015
Label:
pengantar ekonomi
/
Comments: (0)
1. apa yang harus di pertimbangkan saat investasi ?
jawab :
pertimbangan pokok dari keputusan investasi adalah berapa nilai sekarang (present value)dari uang yang kita peroleh dari masa mendatang atau berapa nilai uang masa mendatang (future value) dari jumlah yang akan d investasikan hari ini
2. Jika nilai sekarang Rp 161 juta yang akan di terima 5 tahun mendatang dinotasikan v Rp 161 juta adalah X sedang waktu adalah t dan factor diskonto adalah r maka berdasarkan manipulasi matematika sederhana hubungan antara elemen elemen tersebut adalah
V = X / (1+r) pangkat 5
V = 161 / 2.10
V= 80,1
Nilai sekarang dari Rp 161 juta yang akan diterima 5 tahun mendatang adalah 80.1 juta karena nilai lebih kecil dari pada investasi awal akhirnya proposal di tolak
jawab :
pertimbangan pokok dari keputusan investasi adalah berapa nilai sekarang (present value)dari uang yang kita peroleh dari masa mendatang atau berapa nilai uang masa mendatang (future value) dari jumlah yang akan d investasikan hari ini
2. Jika nilai sekarang Rp 161 juta yang akan di terima 5 tahun mendatang dinotasikan v Rp 161 juta adalah X sedang waktu adalah t dan factor diskonto adalah r maka berdasarkan manipulasi matematika sederhana hubungan antara elemen elemen tersebut adalah
V = X / (1+r) pangkat 5
V = 161 / 2.10
V= 80,1
Nilai sekarang dari Rp 161 juta yang akan diterima 5 tahun mendatang adalah 80.1 juta karena nilai lebih kecil dari pada investasi awal akhirnya proposal di tolak
9.2 Teori keynes
Diposting oleh
Unknown
Label:
pengantar ekonomi
/
Comments: (0)
1. pada teori keynes secara matematis hubungan pendapatan
diposabel dan konsumsi dinyatakan seperti apa ?
Jawab:
C = Co +bYd
Dimana C =
konsumsi
Co = konsumsi otonomus
b = marginal propensity to consume
(MPC)
Yd = disposable
Untuk nilai b tidak lebih sama dengan 0 dan tidak kurang
dari sama dengan 1
2. Pada teoi Keynes ada teori kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (average propensity to consume). Coba jelaskan ?. dan berikan contoh soalnya.
Jawab :
Adalah rasio antara konsumsi total dengan pendapatan disposable total.
APC = C/Yd
Karena besarnya mpc<1 maka APC<1 Jika kita membuat diagramnya nilai APC mula-mula lebih besar dari pada MPC tetapi semakin lama semakin menurun
referensi :
Rahardja,
Prathama. dan
Manurung, Mandala, 2008,”Pengantar Ilmu Ekonomi”, Edisi Ketiga, Cetakan
Pertama, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
jurnal ekonomi
PENGARUH PRODUKSI, LUAS LAHAN,
KURS DOLLAR AMERIKA
SERIKAT DAN IKLIM TERHADAP EKSPOR
KACANG METE
INDONESIA BESERTA DAYA SAINGNYA
Nimas Febri Dionita
Made Suyana Utama
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana (Unud), Bali, Indonesia
e-mail: nimasdionitha@yahoo.com / telp:
081999052174
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana (Unud), Bali, Indonesia
Abstrak
Indonesia merupakan
negara agraris yang di dalamnya tumbuh berbagai macam tanaman
yang dapat bertahan
di iklim Indonesia, salah satunya kacang mete. Kacang Mete diIndonesia masih
diekspor dalam bentuk gelondongan bukan dalam bentuk olahan sehingga harga ekspornya masih
murah dibandingkan harga mete yang sudah diolah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh secara serempak maupun parsial antara produksi, luas lahan,
kurs Dollar Amerika Serikat dan iklim terhadap ekspor kacang mete serta untuk
mengetahui daya saing ekspor kacang mete Indonesia terhadap negara lain dipasar Amerika
Serikat. Hasil analisis RCA untuk ekspor kacang mete ke Amerika Serikat menunjukam
bahwa negara Jerman lebih memiliki tingkat daya saing jika dibandingkan dengan
Indonesia, Brazil, India dan Perancis.
kata kunci : kacang mete, ekspor
Abstract
Indonesia is an
agricultural country in which to grow a variety of plants that can survive in the climate of
Indonesia, one of cashews. Cashew Nuts in Indonesia is still exported as logs not in the form of
processed so that the export price is still cheap compared to the price of processed cashew.
This study aims to determine whether there was an effect simultaneously or partially between
production, land area, the United States dollar exchange rate and climate on cashew nut exports
as well as to determine the competitiveness of Indonesian exports of cashew nuts against
other countries in the US market. The results of the analysis of RCA to export
cashew nuts to the United States menunjukam that the German state has a level
of competitiveness when compared with Indonesia, Brazil, India and France
key words : cashew nut, export
Pendahuluan
Terdapat
dua jenis cara perdagangan yang biasa dilakukan oleh para negara pelaku
perdagangan internasional yaitu ekspor dan impor. Semakin luasnya pasar bagi produk
Indonesia maka kegiatan produksi di dalam negeri akan meningkat dan semakin banyak
pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas. Salah
satu komoditi yang diekspor oleh Indonesia adalah kacang mete, merupakan
pangkal biji dari jambu mete. Umumnya biji mete diperdagangkan dalam bentuk
gelondongan (HS 08013100). Indonesia merupakan salah satu pengekspor glondong
mete terbesar di dunia. Kurs memiliki peranan yang penting dalam perdagangan
internasional karena dapat dijadikan alat pengukur kondisi perekonomian suatu
negara. Indonesia dan Brazil merupakan pesaing terkuat jika dibandingkan dengan
negara lainnya. India, Perancis dan Jerman tingkat fluktuasinya cukup
signifikan. Pada tahun 1996 hingga 2002 ekspor kacang mete india cukup konstan.
Jerman merupakan negara pesaing yang paing kompetitif untuk perancis. Tingkat
ekspor paing tinggi untuk Perancis ada di tahun 1999 dan yang paling rendah ada
di tahun 2012.
Metode Penelitian
1. Data Penelitian
Lokasi penelitian
dilaksanakan di Indonesia, data penelitian yang dipergunakan adalah kuantitatf
berupa data sekunder dengan data time series tahunan variabel-variabel volume ekspor kacang
mete Indonesia, Brazil, India, Perancis dan Jerman.
2. Teknik analisis data
Teknik analisis yanag
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk mengetahui
pengaruh Produksi, Luas Lahan, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Iklim terhadap ekspor
kacang mete di Indonesia periode 1996-2013
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
jadi secara parsial
Kurs Dollar Amerika Serikat dan
Iklim tidak berpengaruh terhadap ekspor kacang mete di Indonesia periode 1996-2013.
Variabel bebas yang poling dominan dalam penelitian ini adalah variabel
produksi. Secara
Individual Jerman memiliki indeks daya saing yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan
Indonesia, Brazil, India dan Perancis dalam pasar Amerika Serikat.
2. Saran
Berdasarkan hasil
analisis dan simpulan di atas maka dapat diajukan beberapa saran, khusus
bagi pemerintah dalam
bidang perkebuan agar lebih meningkatkan sosialisasi dan memperhatikan
kehidapan para petani kacang mete misalnya dengan memberikan kredit murah dan mudah
kepada para petani kacang mete.
Daftar Pustaka
Airlangga,
Brahma. 2007. Analisis Pengaruh Jumlah
Produksi Kelapa Sawit, Harga
Dan Kurs Dollar Amerika Terhadap
Volume Ekspor Minyak Kelapa Sawit
Indonesia Periode 1994-2006, Skripsi Jurusan Ilmu Ekonomi, Denpasar:
Fakultas
Ekonomi
UNUD.
Badan
Pusat Statistik. 2011. Bali
Dalam Angka Tahun 2013. Bali
Boediono.
1994. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE
Boediono.
2001. Ekonomi Makro ( Seri Sinopsis
Pengantar Ilmu Ekonomi No. 2). Edisi
Keempat.
Yogyakarta : BPFE.
Eka
Putri, Nindia. 2008. Pengaruh Luas Panen Terhadap
Tanaman Pangan Dan Perkebunan
di Kalimantan Timur. Skripsi. Samarinda. Program Studi
Sosial Ekonomi Pertanian,
Fakultas
Pertanian. Universitas Mulawarman.
Ghozali,
Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program SPSS. Semarang :
Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati,
Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga.
Had Pinem, Juniartha R. 2009 . Analisis Pengaruh Ekspor,
Impor, Kurs