RSS

fisika

uang

14.1 pamahaman kebijakan monoter


1. apa yang dimaksud kebijakan monoter ?
Jawab :
Kenijakan monoter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan  (yang lebih baik) dengan mengatur jumlah uang yang beredar.

2. instrument apa saja yang digunakan untuk mengatur jumlah uang beredar.
Jawab :
Operasi pasar terbuka
Fasilitas diskonto
Rasio cadangan wajib imbauan moral

13.1 inflansi


1. apa yang dimaksud dengan demand –pull inflation
Jawab :
 Inflasi tekanan permintaan (demand –pull inflation) adalah inflasi yang terjadi karena dominannya tekanan permintaan agregat. gambar digramnya 




Kurva Inflasi Tarikan Permintaan (Demand-Pull Inflation)




2. apa yang dimaksud dengan stagflasi ?
Jawab :
Menerangkan kombinasi dari dua keadaan buruk, yaitu stagnasi dan inflasi. Stagnasi adalah kondisi dimana tingkat pertumbuhan ekonomi sekitar nol persen per tahun. Jumlah output yang tidak bertambah sayangnya juga disertai oleh infllasi. Gambar diagram :

Kurva Stagflasi

11.1 uang


1. apa yang dimaksud uang dan sebutkan bentuk-bentuk uang ?

Jawab :
Uang adalah sesuatu yang di peraya masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi. Karena itu uang dapat berbentuk apa saja tetapi tidak berarti segala sesuatu adalah uang. Bentuk uang di bagi menjadi 3 yaitu 

Uang fiat (fiat money atau token money)
Uang komoditas (commodity money)
Uang hampir likuid sempurna (near money)

2.  apa fungsi uang ?
Jawab :
Sebagai satuan hitung
Alat transaksi
Penyimpan nilai
Standar pembayaran di masa mendatang.

10.3 nilai waktu uang

1. apa yang harus di pertimbangkan saat investasi ?
jawab :
pertimbangan pokok dari keputusan investasi adalah berapa nilai sekarang (present value)dari uang yang kita peroleh dari masa mendatang atau berapa nilai uang masa mendatang (future value) dari jumlah yang akan d investasikan hari ini


2. Jika nilai sekarang Rp 161 juta yang akan di terima 5 tahun mendatang dinotasikan v Rp 161 juta adalah X sedang waktu adalah t dan factor diskonto adalah r maka berdasarkan manipulasi matematika sederhana hubungan antara elemen elemen tersebut adalah

V = X / (1+r) pangkat 5
V = 161 / 2.10
V= 80,1
Nilai sekarang dari Rp 161 juta yang akan diterima 5 tahun mendatang adalah 80.1 juta karena nilai lebih kecil dari pada investasi awal akhirnya proposal di tolak

9.2 Teori keynes



1. pada teori keynes secara matematis hubungan pendapatan diposabel dan konsumsi dinyatakan seperti apa ?
Jawab:
C = Co +bYd
Dimana    C           = konsumsi
               Co          = konsumsi otonomus
               b             = marginal propensity to consume (MPC)
               Yd          = disposable
Untuk nilai b tidak lebih sama dengan 0 dan tidak kurang dari sama dengan 1 



2. Pada teoi Keynes ada teori kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (average propensity to consume). Coba jelaskan ?. dan berikan contoh soalnya.

Jawab :
Adalah rasio antara konsumsi total dengan pendapatan disposable total.

APC = C/Yd
Karena besarnya mpc<1 maka APC<1 Jika kita membuat diagramnya nilai APC mula-mula lebih besar dari pada MPC tetapi semakin lama semakin menurun


referensi :
Rahardja, Prathama. dan Manurung, Mandala, 2008,”Pengantar Ilmu Ekonomi”, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

jurnal ekonomi



PENGARUH PRODUKSI, LUAS LAHAN, KURS DOLLAR AMERIKA
SERIKAT DAN IKLIM TERHADAP EKSPOR KACANG METE
                                 INDONESIA BESERTA DAYA SAINGNYA
Nimas Febri Dionita

Made Suyana Utama
 
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

e-mail: nimasdionitha@yahoo.com / telp: 081999052174
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
 

Abstrak
Indonesia merupakan negara agraris yang di dalamnya tumbuh berbagai macam tanaman
yang dapat bertahan di iklim Indonesia, salah satunya kacang mete. Kacang Mete diIndonesia masih diekspor dalam bentuk gelondongan bukan dalam bentuk olahan sehingga harga ekspornya masih murah dibandingkan harga mete yang sudah diolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara serempak maupun parsial antara produksi, luas lahan, kurs Dollar Amerika Serikat dan iklim terhadap ekspor kacang mete serta untuk mengetahui daya saing ekspor kacang mete Indonesia terhadap negara lain dipasar Amerika Serikat. Hasil analisis RCA untuk ekspor kacang mete ke Amerika Serikat menunjukam bahwa negara Jerman lebih memiliki tingkat daya saing jika dibandingkan dengan Indonesia, Brazil, India dan Perancis.
kata kunci : kacang mete, ekspor



Abstract
Indonesia is an agricultural country in which to grow a variety of plants that can survive in the climate of Indonesia, one of cashews. Cashew Nuts in Indonesia is still exported as logs not in the form of processed so that the export price is still cheap compared to the price of processed cashew. This study aims to determine whether there was an effect simultaneously or partially between production, land area, the United States dollar exchange rate and climate on cashew nut exports as well as to determine the competitiveness of Indonesian exports of cashew nuts against other countries in the US market. The results of the analysis of RCA to export cashew nuts to the United States menunjukam that the German state has a level of competitiveness when compared with Indonesia, Brazil, India and France
key words : cashew nut, export

Pendahuluan
Terdapat dua jenis cara perdagangan yang biasa dilakukan oleh para negara pelaku perdagangan internasional yaitu ekspor dan impor. Semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia maka kegiatan produksi di dalam negeri akan meningkat dan semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas. Salah satu komoditi yang diekspor oleh Indonesia adalah kacang mete, merupakan pangkal biji dari jambu mete. Umumnya biji mete diperdagangkan dalam bentuk gelondongan (HS 08013100). Indonesia merupakan salah satu pengekspor glondong mete terbesar di dunia. Kurs memiliki peranan yang penting dalam perdagangan internasional karena dapat dijadikan alat pengukur kondisi perekonomian suatu negara. Indonesia dan Brazil merupakan pesaing terkuat jika dibandingkan dengan negara lainnya. India, Perancis dan Jerman tingkat fluktuasinya cukup signifikan. Pada tahun 1996 hingga 2002 ekspor kacang mete india cukup konstan. Jerman merupakan negara pesaing yang paing kompetitif untuk perancis. Tingkat ekspor paing tinggi untuk Perancis ada di tahun 1999 dan yang paling rendah ada di tahun 2012.

Metode Penelitian

1. Data Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Indonesia, data penelitian yang dipergunakan adalah kuantitatf berupa data sekunder dengan data time series tahunan variabel-variabel volume ekspor kacang mete Indonesia, Brazil, India, Perancis dan Jerman.

2. Teknik analisis data
Teknik analisis yanag digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh Produksi, Luas Lahan, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Iklim terhadap ekspor kacang mete di Indonesia periode 1996-2013
 
Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
jadi secara parsial Kurs Dollar Amerika Serikat dan Iklim tidak berpengaruh terhadap ekspor kacang mete di Indonesia periode 1996-2013. Variabel bebas yang poling dominan dalam penelitian ini adalah variabel
produksi. Secara Individual Jerman memiliki indeks daya saing yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan Indonesia, Brazil, India dan Perancis dalam pasar Amerika Serikat.

2. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan simpulan di atas maka dapat diajukan beberapa saran, khusus
bagi pemerintah dalam bidang perkebuan agar lebih meningkatkan sosialisasi dan memperhatikan kehidapan para petani kacang mete misalnya dengan memberikan kredit murah dan mudah kepada para petani kacang mete.



Daftar Pustaka
Airlangga, Brahma. 2007. Analisis Pengaruh Jumlah Produksi Kelapa Sawit, Harga
Dan Kurs Dollar Amerika Terhadap Volume Ekspor Minyak Kelapa Sawit
Indonesia Periode 1994-2006, Skripsi Jurusan Ilmu Ekonomi, Denpasar: Fakultas
Ekonomi UNUD.
Badan Pusat Statistik. 2011. Bali Dalam Angka Tahun 2013. Bali
Boediono. 1994. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE
Boediono. 2001. Ekonomi Makro ( Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 2). Edisi
Keempat. Yogyakarta : BPFE.
Eka Putri, Nindia. 2008. Pengaruh Luas Panen Terhadap Tanaman Pangan Dan Perkebunan
di Kalimantan Timur. Skripsi. Samarinda. Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian,
Fakultas Pertanian. Universitas Mulawarman.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga.
Had Pinem, Juniartha R. 2009 . Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, Kurs